Top Ad unit 728 × 90

sin rokok herbal sehat

Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya. Gaya hidup juga dapat diartikan sebagai suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya.

Di zaman seperti ini, di mana arus teknologi dan informasi berkembang dengan sangat cepat, membuat pergerakan barang produksi juga semakin cepat, sehingga seakan-akan hasil produksi tersebut berlomba-lomba di dalam pikiran kita untuk menarik perhatian supaya kita membeli produk tersebut. Hal seperti itulah yang membuat gaya hidup masyarakat saat ini menjadi konsumtif.

Perilaku konsumtif diartikan sebagai kecenderungan mengonsumsi barang secara berlebihan tanpa berbagai pertimbangan, di mana masyarakat hanya melihat dari sisi kesenangan dan mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Di sisi kehidupan, manusia tidak akan terlepas dari berbagai macam kebutuhan. Ada yang memenuhi kebutuhan dengan sewajarnya, namun ada juga yang memenuhi kebutuhan dengan berlebihan, bahkan tak jarang manusia melakukan segala macam cara yang instan namun tidak sehat yaitu dengan memanfaatkan kesempatan ketika melihat sasaran empuk yang akhirnya memicu lahirnya perilaku kriminalitas. Setiap harinya masyarakat dihadapkan pada banyaknya sugesti-sugesti dari luar. Saat ini gaya hidup masyarakat Indonesia telah menyerupai gaya hidup orang barat, baik dari segi penampilan, tempat-tempat, ataupun lainnya. Hal tersebut bisa dilihat dari menjamurnya pusat-pusat bisnis seperti market dan mall besar yang menawarkan berbagai berbagai macam produk dalam ataupun luar negeri, restoran-restoran siap saji bergaya barat yang menyajikan menu-menu asing, ataupun diskotik. Hal itulah yang menjadi ladang emas bagi para pelaku bisnis dalam mengambil strategi untuk menguasai pasar, salah satunya dengan adanya sistem belanja online yang memungkinkan pembeli untuk melakukan transaksi lebih instan dan mudah tanpa menghiraukan jarak. Walaupun perilaku konsumtif tidak memandang usia, jenis kelamin, ataupun status sosial ekonomi, di antaranya dari remaja, orang dewasa, bahkan orangtua, dari beberapa penelitian remaja lebih cenderung berprilaku konsumtif.

Masa remaja adalah masa peralihan yang paling rentan, remaja mengalami perkembangan dari segi fisik ataupun psikologis sebagai bagian dari masa pubertas dalam pencarian identitas diri, di mana remaja lebih sensitif terhadap perkembangan yang terjadi di sekitar dan mengikutsertakan diri untuk turut serta di dalamnya. Remaja dijadikan sebagai sasaran media karena remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi untuk mencoba hal-hal baru. Lingkungan turut menentukan perubahan sikap karena menjadi komoditas yang lebih menarik daripada keluarga. Di tambah lagi krisis percaya diri membuat remaja berada pada keadaan labil sehingga timbul keinginan untuk menyesuaikan diri agar menerima pengakuan dari kelompoknya.

Media menempatkan remaja sebagai sasaran strategis yang memberikan pengaruh besar terhadap perubahan peradaban masyarakat. Sebagai contoh, media elektronik seperti televisi yang memuat iklan segala macam produk yang secara tidak langsung memunculkan sugesti di dalam benak kita untuk memiliki suatu barang. Belum lagi tampilan produk yang menarik dengan tambahan diskon yang digunakan para pelaku bisnis sebagai siasat mereka dalam memperdagangkan produk merupakan salah satu taktik dalam berdagang. Ada juga media cetak yang lebih komplit seperti katalog yang isinya memuat mengenai jenis barang lengkap dengan harga yang membuat belanja menjadi lebih ekonomis.

Bagian dari pola hidup konsumtif salah satunya adalah kontrol diri dari setiap individu. Lemahnya pengendalian diri membuat seseorang mudah tergiur terhadap suatu obyek. Perilaku yang konsumtif tidak hanya memberikan dampak pada ekonomi, namun berdampak pada kehidupan sosial yang akhirnya menimbulkan persaingan dan kecemburuan sosial. Sikap inilah yang mendorong setiap kalangan, tanpa memandang status ekonomi di dalam masyarakat bersaing tanpa akal sehat untuk menunjukkan harga dirinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa remaja merupakan komoditas utama dalam budaya konsumtif. Pencapaian identitas melibatkan kecenderungan berkurangnya kontrol dari orangtua serta komitmen untuk lebih mandiri. Kecenderungan sikap negatif remaja ini sering dipandang sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang berada di sekelilingnya seperti perasaan ingin dihargai. Tekanan tersebut biasa muncul karena perbedaan antara dirinya dengan teman-temannya yang menyebabkan timbulnya rasa minder untuk kemudian menyesuaikan diri terhadap kelompok sosial masing-masing.
Gaya Hidup Konsumtif Reviewed by PT Tridaya Sinergi Indonesia on 15:09 Rating: 5

Tidak ada komentar :

All Rights Reserved by PT Tridaya Sinergi Indonesia © 2014 - 2015
Powered By Blogger , Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.